Rabu, 09 April 2014

Hipertensi Pada Ibu Hamil

Diposting oleh Unknown di 07.19
Semua wanita hamil bisa terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi, namun resiko ini biasanya terjadi pada wanita hamil terlalu muda, hamil terlalu tua, hamil kembar, hamil anggur dan wanita dengan kegemukan atau obesitas.

Hipertensi bisa terjadi pada ibu hamil saat penempelan ari-ari janin ke rahim ibu, penempelan ini terjadi tidak sempurna, sehingga akan dikeluarkan zat yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan kerusakan sel endotel (sel penyusun pembuluh darah), sehingga menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini juga bisa mengakibatkan kerusakan diberbagai organ seperti ginjal, otak, mata, jantung dan hati.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sendiri dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

1.    Hipertensi pre eklampsia yaitu hipertensi yang terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan disertai dengan pengeluaran protein dalam air kencing.

2.    Hipertensi superimposed pre eklampsia yaitu keadaan pre eklampsia yang terjadi pada ibu yang sebelum hamil telah mengalami hipertensi.

3.    Hipertensi murni, yaitu hipertensi yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu dan berlangsung menetap bahkan setelah kehamilan usai, dan dalam perjalanannya tidak pernah dijumpai pengeluaran protein dalam air kencing.

4.    Hipertensi transient hypertension yaitu hipertensi yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, tanpa disertai pengeluaran protein dalam air kencing.

Jika kita bisa membedakan jenis Hipertensi tersebut maka akan dapat ditangani dengan baik karena tiap jenis hipertensi memerlukan penanganan dan pengobatan yang berbeda-beda.

Hipertensi pada ibu hamil dapat membahayakan ibu dan janinnya. Adapun bahaya hipertensi pada ibu hamil adalah terjadinya gagal jantung, gagal ginjal, perdarahan otak, lepasnya perlekatan ari-ari dari rahim yang ditandai dengan nyeri perut hebat dan terus menerus serta perdarahan encer pada jalan lahir. Yang paling berbahaya saat terjadi hipertensi pre eklampsia berat karena dapat mengakibatkan kejang pada ibu dan mengakibatkan kerusakan diberbagai organ tubuh, misalnya perdarahan otak, kebutaan, gagal ginjal dan gagal jantung.

Untuk mencegah supaya tidak terjadi hipertensi pada ibu hamil dengan diberi aspirin (obat pengencer darah) dengan dosis rendah dan suplemen kalsium dosis tinggi bagi wanita yang dengan faktor resiko tinggi mengalami hipertensi pada kehamilan. Selain itu perlu juga mengkonsumsi makanan yang bergizi baik sebelum dan pada saat kehamilan.

Bagi ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi tidak perlu panik karena sekarang sudah ada obat yang aman untuk ibu hamil seperti golongan methyldopa. Bagi ibu hamil yang mengalami pre eklampsia riangan  yaitu tekanan darahnya antara 140/90 s/d 160/110 tidak perlu penanganan secara khusus, namun perlu untuk mengurangi aktivitas dan memeriksakan kehamilan secara teratur.

Bagi ibu hamil yang mengalami pre eklampsia berat yaitu tekanan darahnya diatas 160/110 perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan secara intensif untuk menurunkan tekanan darah, mencegah kejang dan terjadinya berbagai komplikasi kerusakan organ tubuh. Dan bila keadaan ibu sudah sangat mengancam, maka janin harus segera dilahirkan tanpa peduli berapa usia kehamilannya.

Dengan melihat betapa pentingnya kesehatan bagi ibu hamil, maka ibu hamil sebisa mungkin memeriksakan kandungannya secara teratur sekurang-kurangnya 4 kali yaitu sekali saat triwulan 1, sekali saat triwulan 2 serta dua kali saat triwulan 3.

Disamping itu ibu hamil juga perlu menjaga kesehatannya dengan pola hidup sehat dengan gizi yang cukup dan aktivitas yang sewajarnya agar tetap sehat dan bugar. Salam sehat selalu..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ibu dan Anak Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez