Tahukah ibu
bahwa ternyata makanan yang kita makan sehari-hari selain berpengaruh terhadap
kesehatan fisik juga bisa berpengaruh pada kesehatan jiwa?
Karena selain
berkaitan dengan kesehatan fisik anda, makanan juga berpengaruh terhadap
keadaan emosi, pikiran dan tindakan anda.
Pengaruh dalam kesehatan fisik
bermacam-macam yaitu yang berpengaruh jangka pendek (zat pewarna dan perasa
tambahan, cabai, alkohol, kafein, gula) serta yang berpengaruh jangka panjang (lemak
tak jenuh, makanan yang diproses serta garam)
Berdasarkan
penelitian, biasanya bila anak-anak diberikan makanan yang manis seperti
permen, minuman manis atau roti yang berlebihan, mereka akan menjadi lebih
agresif, suka berteriak, menjadi moody, emosional, ada yang suka menganggu,
sulit berkonsentrasi. Hal ini karena gula dan lemak membuat keadaan psikologis
anak berubah dalam waktu singkat. Makanan yang mengandung gula dapat membuat
gula darah meningkat sehingga kinerja insulin dalam tubuh menjadi bertambah.
Dampaknya, orang menjadi mudah tersulut emosi.
Karbohidrat
dan gula juga mempercepat pelepasan triptofan dan serotonin, bahan kimia otak
yang memicu tidur. Jadi bila kita merasa sering lemas dan mengantuk serta malas
beraktivitas sehabis makan, bisa dipastikan kita menyantap makanan yang kaya
karbohidrat dan gula seperti nasi, roti dan pasta. Sedangkan teh dan kopi
membuat kita mengalami insomnia (gangguan susah tidur) atau kecemasan.
Nah,
bagaimana kita memilih asupan makanan yang sehat sehingga bisa berpengaruh juga
pada kesehatan jiwa kita ? Berikut ini tips dan trik dalam meningkatkan
kualitas hidup anda, antara lain :
- Meningkatkan asupan makanan segar (tidak diproses secara berlebih)
- Seperti : buah segar dan sayuran, padi-padian, salad, teh herbal, jus segar, air putih, kacang-kacangan (yang tidak digoreng), dan madu. Hal ini bisa berpengaruh pada kondisi mental secara positif.
- Mengurangi makanan yang diproses difermentasi, diawetkan
- Seperti : makanan yang dikalengkan, diasap, diasinkan, dibekukan, dipanggang maupun digoreng atau dimasak terlalu lama.
- Mengurangi makanan yang terlalu banak mengandung zat aditif/ tambahan (seperti pewarna, perasa, pengawet, penguat rasa/ MSG) serta yang mengandung terlalu banyak bumbu maupun gula.
- Mengurangi asupan daging, obat, maupun makanan dan minuman yang memberi stimulan.
- Seperti : Alkohol, kafein, nikotin.
Dengan memperhatikan makanan yang kita
makan dan hubungannya dengan kejiwaan, kita bisa meningkatkan kualitas mental
keluarga dengan mengkonsumsi makanan yang lebih sehat, seperti yang dijabarkan
diatas.
Maka, marilah kita belajar untuk
menjaga asupan makanan yang seimbang sehingga kesehatan fisik dan psikologis,
keduanya dapat kita capai.
0 komentar:
Posting Komentar